Rabu, 02 Maret 2011

USAHA PETERNAKAN ITIK PETELUR KELOMPOK TANI KAMI SAIYO KEL.AMBACANG KEC. KURANJI PADANG


                                                                                                                                                I.            PENDAHULUAN

1.1.   Latar Belakang
Ternak unggas termasuk salah satu sumber protein hewani yang sangat potensial untuk memenuhi kebutuhan gizi masyarakat Indonesia. Ternak itik adalah salah satu jenis unggas yang dapat mengimbangi laju pertumbuhan kebutuhan protein hewani, karena itik memiliki keunggulan di antara unggas lokal lainnya yaitu produksi telurnya tinggi, tidak mengerami telurnya sehingga efektif dalam memproduksi telur, harga telur yang relatif tinggi dibandingkan dengan telur unggas yang lain, pemasarannya mudah dan lain sebagainya.
Peternakan itik ini tidak memerlukan persyaratan khusus karenanya dapat dilakukan oleh siapa saja. Namun, walaupun peternakan itik dapat dikembangkan dimana saja, pengembanganya didaerah pertanian lebih mudah. Daerah pertanian memiliki keungulan komparatif dari daerah lain karena memberi kemudahan dalam memperoleh dedak dari pengilingan padi yang terdapat dilokasi tersebut. Dedak merupakan bahan pakan utama pakan itik. Disamping itu daerah pertanian menjamin tersedianya air bersih dalam jumlah yang cukup memadai untuk menunjang pemeliharaan itik. Kelurahan Pasar Ambacang Kecamatan Kuranji Padang merupakan salah satu lokasi yang ideal untuk mengembangkan itik petelur ini.
Perkembangan ternak itik mempunyai prospek yang cerah dimasa yang akan datang. Hal ini  terlihat dari konsumsi telur itik di Indonesia cenderung meningkat dan harganya pun mempunyai kecenderungan meningkat, harga telur berkisar antara Rp 1.200,00 sampai Rp 2.000,00 per butir.
Berdasarkan pengamatan dilapangan, permintaan masyarakat terhadap komoditi ternak itik baik telur atau dagingnya terus mengalami peningkatan. Dapat kita amati dilapangan, seperti rumah makan atau kedai yang menjual telur itik, teh telur, warung bebek panggang, juga sebagai bahan adonan pembuat roti, obat/jamu, dan lainnya. Permintaan ini hanya sebagian kecil yang terpenuhi akibat kurangnya pengembangan usaha komoditi tersebut dikota Padang khususnya kecamatan Pauh dan Kuranji.
Melihat prospek yang bagus dari usaha peternakan itik petelur, maka kami yang menamakan diri “ Kelompok Tani Kami Saiyo” melihat peluang yang besar untuk mengembangkan  usaha beternak itik petelur di Kelurahan  Pasar Ambacang Kecamatan Kuranji Padang dengan memanfaatkan SDA dan SDM yang ada, namun kami memiliki hambatan dalam hal modal untuk mendirikan usaha ini. Untuk itu kami berharap dapat dipilih menjadi Kelompok Peternak PENERIMA dan bisa diterapkannya program SMD (Sarjana Membangun Desa) pada kelompok kami.

1.2    Tujuan
Tujuan usaha pemeliharaan itik petelur :
1.      Untuk mengoptimalkan serta mengembangkan usaha peternakan itik petelur sebagai mata pencarian anggota Kelompok Tani Kami Saiyo dalam rangka peningkatan taraf hidup dan perekonomian saat ini dan selanjutnya.
2.      Untuk membuka lapangan kerja dan menguranggi kemiskinan.
3.      Ikut berperan aktif dalam mendukung program ketahanan pangan khususnya pemenuhan protein hewani yang dicanangkan pemerintah.












                                                                                                                                              II.   POTENSI USAHA

2.1    Sumber Daya Alam
            Sumber daya alam yang mendukung adalah :
1.      Lokasi strategis.
2.      Lokasi usaha berada dalam sentral pertanian.
3.      Tersedianya sumber air.

2.2    Sumber Daya Manusia
Usaha peternakan itik petelur ini dikelola secara baik dengan memakai tenaga kerja dan memanfaatkan penyuluh peternakan yang bertugas diwilayah ini.

2.3    Bibit Ternak
Bibit itk yang akan dibesarkan atau dipelihara adalah:
-          Itik sehat
-          Tidak ada cacat tubuh/kelainan
-          Ukuran tubuh normal

2.4    Kelangsungan Tersedianya Bahan Baku
Bahan baku mudah didapat disekitar lokasi usaha dan selalu tersedia sepanjang waktu.

2.5    Manajemen
Pemeliharaan itik dilakukan secara intensif (dikurung atau dikandang) dengan memperhatikan segala kebutuhan ternak itik tersebut seperti: makanan yang cukup kualitas dan kuantitas, perkandangan yang memenuhi persyaratan, pemilihan bibit yang baik serta pemeliharaan dan pencegahan penyakit yang lebih baik. 

2.6    Pemasaran
Dalam pemasaran produksi akan sangat ditunjang oleh beberapa faktor, antaralain:
1.      Transportasi
Lokasi usaha mudah dijangkau oleh alat transportasi dan dekat dengan pasar.
2.      Teknik pemasaran
Untuk menghindari penipuan harga oleh pedagang maka pemasaran dilakukan secara kelompok.
3.      Target pasar
Target jangka panjang adalah menguasai seluruh kecamatan di kota padang dan diharapkan juga mampu memenuhi kebutuhan pasar provinsi dan pasar tetangga.

2.7    Letak Lokasi Usaha
Lokasi usaha kelompok tani kami saiyo terletak Kelurahan pasar ambacang kecamatan kuranji kota padang.
1.      Peta Lokasi
Lokasi
Peternakan
 


















2. Jarak lokasi usaha dari bahan baku
Lokasi usaha berjarak +  500-1200 m dari pusat penyediaan pakan ternak. Tempat strategis, mudah dicari dan tidak jauh dari jalan lintas dan pusat kota, serta nyaman dan cukup berjarak dari perumahan warga, sehingga bisa meminimalisir dampak negatif yang ditimbulkan dari usaha ternak itik tersebut, baik bising ataupun polusi limbahnya.


























                                                                                                                                           III.            ASPEK TEKNIS


  3.1       Metode Pemeliharaan
Tujuan pemeliharaan adalah untuk menghasilkan telur dan penjualan itik afkir jika tidak berproduksi lagi. Metode pemeliharaan dilakukan secara intensif dimana itik dikandangkan dengan pemberian makan dan minum di kandang.

  3.2       Pakan
Kunci keberhasilan usaha peternakan itik petelur sangat ditunjang dengan penyediaan makanan yang cukup setiap harinya. Teknis dan pola pemberian pakan memegang peranan penting terhadap pertumbuhan, perkembangan dan produksinya. Pakan diberikan 2x sehari, dengan komposisi pakan sebagai berikut:
a.       Dedak
b.      Jagung
c.       Kosentrat
d.      Tepung ikan
e.       Mineral, vitamin dan grit
Air minum tersedia sepanjang waktu dengan cara menempatkan pada tempat yang sudah disediakan dalam kandang. Jumlah pakan yang diberikan adalah 150 kg/hari untuk 1000 ekor itik. Selain itu itik juga diberikan tambahan makanan berupa sayur-sayuran.

  3.3       Jenis Itik yang Akan Dipelihara
Jenis itik yang akan dipelihara dalam usaha ini adalah itik petelur yang telah berumur 6 bulan dan siap bertelur.

  3.4       Tata Letak Kandang
            Kandang yang digunakan adalah kandang dengan konturksi semi permanen. Atap kandang dibuat dari rumbia dan untuk menunjang kebersihan kandang perlu peralatan sperti gerobak, cangkul sekop, tempat pakan, tempat minum dan dap.

Gambar 1. Tata Letak Kandang



            Keterangan :

            1 : tempat bertelur dan berteduh
            2 : tempat halaman/pekarangan siang hari
            3 : tempat pakan
            4 : tempat minum
            5 : kolam pemandian itik
         
  3.5       Tenaga Kerja
Tenaga kerja yang digunak untuk kelancaran usaha pemeliharaan itik petelur terdiri dari anggota kelompok yang serius untuk mengarap usaha pemeliharaan itik petelur ini. Bagi anggota kelompok nantinya akan diberikan petunjuk-petunjuk teknis sehingga usaha pemeliharaan dapat berjalan lancar.

  3.6            Manajemen Produksi
Beberapa hal penting yang sangat diperlukan untuk dilaksanakan dalam usaha pemeliharaan itik petelur ini antara lain:
a.       Pemeliharaan dan pengunaan bibit
Bibit yang akan dipelihara dipilih yang telah berumur 6 bulan, jadi itik itu telah siap bertelur.
b.      Pemberian pakan dan air minum
Pakan diberikan 2X sehari, dengan komposisi pakan yang diberikan ke itik adalah sebagai berikut:





Tabel 1. Komposisi pakan untuk 100 kg
                  Bahan                 
Jumlah
Harga Satuan (Rp)
Biaya Pembelian (Rp)
Dedak
Jagung
Kosentrat
Tepung Ikan
Mineral/Vitamin + Grit
39 kg
39 kg
9   kg
10   kg
3   kg

Rp. 1.300/kg
Rp. 3.500/kg
Rp. 6.500/kg
Rp. 3.000/kg
Rp. 5.000/kg

Rp 50.700,-
Rp 136.500,-
Rp 58.500,-
Rp 30.000,-
Rp 15.000,-
Jumlah
100 kg

Rp 290.700,-

Itik juga diberikan makanan tambahan berupa sayur-sayuran. Jadi harga pakan dalam campuran 1 kg jika ditambahkan sayur-sayuran adalah Rp 2.907;-. Air minum tersedia sepanjang waktu dengan cara menempatkan pada tempat yang sudah disediakan dalam kandang.
c.       Pencegahan dan penangulangan penyakit
Sebelum dikandangkan, maka dilakukan tindakan proventif sebagai berikut:
1.    Kandang harus disucikan terlebih dahulu
2.    Kandang selalu bersih dan kering
3.    Pemberian obat jika ada itik yang sakit
4.    Alat-alat yang berbahaya harus dijauhkan
d.      Operasional Produksi
Rencana pengembangan usaha pemeliharaan itik petelur dimulai pada umur 6 bulan / umur dewasa / masa awal produksi sampai itik berumur 30 bulan :
1.      Itik dipelihara pada kandang sistem Ren atau semi intensive, dimana disiang hari itik dilepaskan atau dikeluarkan kehalaman dan pada malam hari masuk kembali kekandang tempat istirahat atau bertelur
2.      Kandang dibagi atas 6 sekat atau kelompok yang dibatasi pagar anyaman bambu. Masing – masing kelompok berjumlah + 83 ekor
3.      Pemberian air minum dilakukan secara adlibitum
4.      Pemberian pakan dilakukan 2 kali dalam sehari
5.      Pakan disusun dengan formulasi sendiri
6.      Pengadukan pakan dilakukan 1 kali dalam seminggu

Kegiatan harian :
No
Waktu (pukul)
Kegiatan
Keterangan
1
07.00 – 07.30
Pembersihan tempat    pakan dan minum
2
07.30 – 08.30
Penyiapan pakan dan  minum

3
08.30 – 09.00
Membuka pintu kandang dan mengeluarkan itik untuk diberi pakan

4
09.00 – 11.00
Mengambil telur dan membersihkan kandang

5
11.00 – 11.30
Memberikan pakan hijauan/sayur

6
16.00 – 16.30
Memberikan pakan yang kedua

7
17.00 – 17.30
Itik masuk kembali dalam kandang












                                                                                                  IV.            RANCANGAN ANGGARAN BIAYA

4.1              Rencana Penggunaan Angaran Biaya

Tabel 2. Angaran Biaya
Jenis Biaya

Jumlah
1.    Pengadaan 1000 ekor itik petelur umur 6 bulan
@ Rp. 45.000,-
Rp.   45.000.000,-
2.    Pembuatan kandang ukuran 30x10 m2

Rp.   25.000.000,-
3.    Sewa lahan ( 2 tahun)

Rp.     3.000.000,-
4.    Biaya Peralatan

-          Gerobak              1 X  Rp.250.000   =  Rp 250.000,-
-          Parang                 2 X  Rp. 15.000    =  Rp   30.000,-
-          Cangkul               2 X  Rp. 20.000    =  Rp   40.000,-
-          Sekop                  2 X  Rp. 20.000    =  Rp   40.000,-
-          Tempat Makan  36 X  Rp. 18.000    =  Rp  648.000,-
-          Dap                    1  X  Rp.400.000   =  Rp  400.000,-

  Rp    1.408.000,-

5.      Biaya pakan selama 1 bulan untuk 1000 ekor
30 hari X 150 Kg @ Rp. 2.907
Rp.     13.081.500,-
6.      Biaya obat-obatan selama 1 bulan

Rp.        400.000,-
Jumlah

Rp. 87.889.500,-










4.2              Analisis Usaha Peternakan Itik Petelur
Analisis usaha peternakan itik petelur selama 2 tahun (Asumsi : 70% Produki telur itik)
Tabel 3. Analisis Usaha Peternakan Itik Petelur
No.
Keterangan
Biaya
1.                   
Penerimaan
a.       Telur itik (504.000 X Rp   1.500/butir)
b.      Itik afkir  (   1000  X Rp. 23.000/ekor)

Rp 756.000.000,-
Rp   23.000.000,-


Jumlah Penerimaan

Rp 779.000.000,-

2.
Pengeluaran
a.       Biaya pembelian 1000 ekor itik petelur
@ Rp 45.000
b.      Biaya pakan 1000 ekor itik petelur Rp.     13.081.500,-/bulan
c.       Biaya obat-obatan Rp. 400.000,-/bulan


Rp.   45.000.000,-

Rp. 313.956.000,-

Rp.     9.600.000,-



Jumlah Pengeluaran

Rp. 368.556.000,-

3.
Keuntungan ( Jumlah Penerimaan – Jumlah Pengeluaran )
Rp. 410.444.000,-
4.
Untuk KAS kelompok (1/3* keuntungan)
Rp. 136.814.666,7,-
5.
Untuk 10 anggota kelompok (2/3* keuntungan)
Rp. 273.629.333,3,-
6.
Penerimaan keuntungan masing-masing anggota
Rp.   27.362.933,33

            Tujuan pemeliharaan itik petelur selain bertujuan untuk menghasilkan telur, juga direncanakan bergerak dibidang penetasan untuk menghemat biaya pembelian bibit itik petelur.

            Berdasarkan analisa usaha peternakan itik petelur selama 2 tahun, maka pengembangan usaha peternakan itik petelur ini layak dilakukan.








                                                                                   V.     ASPEK ORGANISASI DAN MANAJEMEN

  1. Aspek Organisasi
1. Nama perusahaan    :
2. Lokasi                     : Kec. Ambacang Kab. Kuranji
            3. Jenis usaha              : Peternakan Itik Petelur

  1. Aspek Manajemen
1. Jenis organisasi        : Kelompok
2. Struktur organisasi  :
Manajer

Operasional
Pemasaran

Produksi

Keuangan



 Kualifikasi :
a.       Manajer (1 orang)
Sebagai pengambil kebijakan dan keputusan tentang pengelolaan dan pengembangan usaha
b.      Ka. Unit Produksi (1 orang)
Bertanggung jawab penuh atas semua kegiatan yang berkaitan langsung dengan produksi
c.       Ka. Unit Administrasi dan Keuangan (1 orang)
Bertanggung jawab penuh atas semua kegiatan yang berkaitan langsung dengan Administrasi dan Keuangan
d.      Ka. Unit Pemasaran (1 orang)
Bertanggung jawab penuh atas semua kegiatan yang berkaitan langsung dengan Pemasaran
e.       Ka. Sarana dan Prasarana (1 orang)
Bertanggung jawab penuh atas semua kegiatan yang berkaitan langsung dengan pengadaan sarana dan prasarana


































                                                                                                              VI.     KESIMPULAN DAN SARAN

5.1    Kesimpulan
1.      Dengan adanya program SMD ini, maka kelompok tani kami saiyo dapat meningkatkan pendapatan dan menambah wawasan dalam peternakan itik petelur
2.      Usaha pemeliharaan itik petelur akan berkembang dan berdaya saing tinggi  apabila ditunjang dengan permodalan yang tinggi.
5.2    Saran
1.      Agar pembinaan terhadap petani terlaksana lebih intensif.
2.      Agar kelompok tani kami saiyo diberikan kesempatan untuk belajar dan memahami cara beternak itik petelur intensif.
3.      Agar program SMD ini dapat meningkatkan taraf perekonomian masyarakat, khususnya kelompok tani kami saiyo















DAFTAR RIWAYAT HIDUP
 Nama                  :         Efda Yeni Rahman. S.Pt              
T.T.L.                  :         Painan, 31 oktober 1986
Asal                     :         Desa Koto Baririk Kec. Lengayang, Kab Pesisir   Selatan

Alamat                 :         Belakang SMP 14  Kel Cupak Tanggah Kec Pauh V  Padang

Alamat Usaha      :         Jl. Dr. M. Hatta No. 7 RT. 02 RW. 05 Ketaping Kel. Pasar Ambacang Kec. Kuranji Padang.

No. Telp              :         085263922903

Prestasi yang pernah diraih :
*      Wisudawan Berprestasi Periode I Fakultas Peternakan 2009
*      Finalis Lomba Karya Tulis Al-Qur’an (LKTQ) Tingkat Nasional 2009
*      BEST STUDENT AWARD  FATERNA 2009
*      Juara II Lomba Karya tulis Al-Qur’an UNAND 2008
*      Juara I Lomba Penulisan Artikel FATERNA 2008
*      Juara II KKTM FATERNA 2008
*      Juara Harapan II LKTI-HI Mentri Kehutanan RI 2007
*      Juara Hapan I LKTM Faterna 2006
*      Finalis Lomba Pidato Bahasa Inggris FKI Rabbani Unand 2007
*      dll
Pengalaman Organisasi :
*      Kaderisasi FSI FATERNA UNAND Tahun 2006-2008
*      DPP FSI FATERNA UNAND 2008
*      Kaderisasi FKSI-MPS Tahun 2006-2008
*      Litbang LKIM FATERNA UNAND Tahun 2007
*      Komisi A DLM FATERNA UNAND 2007
*      Sekretaris LKIM FATERNA UNAND 2008
*      Anggota PAO Rumah PRO FATERNA UNAND Tahun 2007
*      Dll

Karya Ilmiah yang pernah dubuat :
*                  Potensi dan Prospek Sistem Integrasi Sapi-Kelapa Sawit Di Kabupaten Dharmasraya.

*                  Aplikasi Pembuatan Biogas Dari Isi Rumen untuk Mengatasi Masalah Limbah di Rumah Potong Hewan (RPH)

*                 Sistem  Family Poultry Berbasis Ayam Kampung untuk Ketahanan Pangan
*                  Potensi Serta Keajaiban Lebah Menurut AL-Qur’an dan Sains
*                  Produk Olahan Susu Kambing
*                  Akankah Hutan Indonesia Tinggal Kenangan ?
*                  Pengembangan Program Family Poultry Untuk Mengatasi Kemiskinan Dan Malnutrisi

*                  Pemberian Hormon FSH dan GnRH Dalam Memacu Ovulsi Kambing Untuk Meningkatkan Kebuntingan

*                  Pelestarian Hutan Mangrove Sebagai Aset Pembangunan Demi Kelangsungan Hidup Hayati di Masa Mendatang

*                  Pemberian Hormon FSH dan GnRH Dalam Rangka Memacu Ovulasi Kambing PE ( Peranakan Ettewa ) Untuk Meningkatkan Kebuntingan

*                  Artikel Populer : Family Poultry Atasi Kemiskinan Sumbar
*                  Artikel Populer : Kaizen Lestarikan Hutan Indonesia
*                  dll

Pengalaman Kerja :
1.      Farm Experience di UPT Peternakan Universitas Andalas Padang pada bulan Maret  s/d Juli 2009
2.      UBP-MJF (Usaha Bebek Petelur Maju Jaya Farm) Kelurahan Ambacang Kecamatan Kuranji Padang




5 komentar:

  1. Terima kasih atas penjelasan tentang beternak itiknya.
    Satu pertanyaan dari saya Apakah boleh belajar langsung dilokasi peternakannya supaya lebih jelas dan cepat dimengerti.

    BalasHapus
  2. Terima kasih banyak mba, artikelnya sangat membantu sekali untuk saya. Rencananya mau coba sekitar 300 ekor bebek petelur di daerah kuningan. Kebetulan disana masih banyak lahan pertanian

    BalasHapus
  3. terimakasih atas artikel yang telah disajikan dan sangat membantu untuk dipelajari,satu hal yang ingin saya ketahui apakah ada ukuran standar dari bebek petelur yang layak dipelihara dan yang di afkir,terimakasi
    Balas

    BalasHapus
  4. Bermanfaat sekali informasinya mbak, bolehlah yaa jadi referensi juga untuk blog saya konsultasipeternakan.blogspot.co.id

    Terima Kasih

    BalasHapus
  5. Apakah disini ada menjual bibit bebek petelor umur 3,4,5 bulan ??

    BalasHapus